Kuldesak



bisikan bayu antara daun jendela
lirih bermadah senandungkan rindu
bermain kata ungkapan rasa
terbangun aku dalam harap

seketika
belakku pecah pada sehelai bayang
ia lesap menerobos sempadan jiwa 
menyentuh nadi yang setitik nila
menguncup perasaan

lalu
kusambut pintalan cahaya
yang rasuknya serupai melati 
menguntum di kelopak mata
ingin kugapai sejuk dinginnya
tapi tiada makna tercapai

gumamku tersedu pasrah harapan
nyata ungguli kehendak hati 
akhirnya sadar
pagi tak lagi bercerita tentang ruhku

aku gagal membina nostalgia

Indonesia, 9 Oktober 2018
Lukman Dede

Komentar