Suara Hati

PASSATO CON TE 2
di keheningan
rindumu begitu sembarang menjamah
bawa musim kemarin di pelataran senja

bersamamu
bahkan rumput kering jadi alas
di mana jiwa khusyuk bercengkrama
dengan seribu iya
tanpa suara

aku 'kan selalu pasrah jadi bumi 
nantikanku sebagai hujannya
sebab di situ tiada lagi penyekat
dua kulit yang diliputi gemuruh
katamu

diam-diam engkau pun telanjang
menyapa denyut-denyut yang tersisa
memaksa abjad berubah sajak
tentang luasnya bentangan rasa
tuntaskan dendam

o
hangatmu selalu kudamba
seperti malam yang cerah ini
aku bertarung kenyataan
buncah sebegitu cambuk

Komentar